awal

Sunday, 29 March 2015

Asal-Usul Pesing

  Pesing adalah sebuah pasar tradisional yang terletak di Kedoya Utara,Kecamatan Kebon Jeruk,Jakarta Barat.Di sekitar pasar juga terdapat rumah-rumah penduduk yang umumnya dihuni oleh orang-orang Betawi.Nama tempat ini terasa unik karena seolah bau pesing.
  Menurut cerita para sesepuh daerah itu,kawasan tersebut dulunya tempat berkumpulnya para pedagang yang datang dari pelosok Batavia.Untuk membawa dagangan seperti sayuran,buah-buahan,rempah-rempah,dan bumbu dapur,mereka selalu mengguanakan gerobak yang ditarik seekor kuda (dulu disebut pedati).Jumlah gerobak berkuda milik mereka cukup banyak,bahkan hingga puluhan,dan bertemu di tempat itu biasanya pada pagi hari.
  saat itu,kuda-kuda pengangkut sayuran sering kecing di jalanan sehingga menimbulkan bau pesing yang sangat menyengat.Siapa pun yang lewat kawasan tersebut spontan akan menutup hidung.Bermula dari situlah orang-orang menyebut tempat tersebut sebagai pasar pesing atau pesing saja.Sampai sekarang daerah pesing masih ada,letaknya cukup strategis karena sebelah utaranya jalan raya Daan Mogot yang menuju Kalideres atau Kota Tangerang.




Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Saturday, 28 March 2015

Asal-Usul Jembatan Lima

  Jembatan Lima adalah sebuah kawasan yang merupakan kelurahan di Tambora,Jakarta Barat.Tempat ini termasuk kawasan padat penduduk.Aktivitasnya warganya pun begitu kompleks,seakan menjadikan daerah tersebut sebagai kota yang tak pernah mati.Sebab,sebagian aktivitasnya di sana berlangsung selama 24 jam.Padahal,dulunya tempat ini berupa rawa dan semak belukar.
  Nama Jembatan Lima konon berasal dari cerita rakyat yang menyatakan bahwa di kawasan tersebut,dulunya terdapat lima jembatan yang menghubungkan kampung satu dengan kampung yang lain.Hal tersebut sesuai dengan catatan dalam buku sejarah kota Jakarta,yang menyebutkan nama Jembatan Lima berasal dari nama jumlah jembatan yang dulu ada di di daerah itu.Masing-masing adalah jembatan di jalan Hasyim Ashari,Jembatan Kedung,Jembatan Petuakan,Jembatan Kampung Masjid,dan Jembatan Kampung Sawah.Jembatan tersebut dulu berfungsi sebagai penghubung antara kampung di Jembatan Lima.Namun sejak kawasan tersebut banyak dijamuri proyek pembangunan gedung,kelima jembatan itu sudah hilang bak ditelan zaman.Kelimanya hilang begitu saja tanpa bekas.



Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Asal-Usul Angke

  Angke adalah sebuah kawasan perkampungan tertua dan bersejarah di Jakarta Barat.Tempat ini terkenal karena ada masjid Al-anwar alias masjid Angke yang dibangun sekitar tahun 1714,Sekarang lebih dikenal sebagai kampung Angke,Kecamatan Tambora,Kotamadya Jakarta Barat.
  Nama Angke berasal dari bahasa Cina yang merupakan gabungan dua suku kata yakni: ang yang artinya darah dan ke yang artinya bangkai.Menurut sejarang kota Batavia,pada tahun 1740 di kawasan ini meletus kerusuhan besar dan berdarah.Terjadi pemberontakan orang-orang Cina; rumah-rumah penduduk dibakar dan ribuan orang Cina dibantai oleh tentara Belanda.
  Mayat orang-orang Cina bergelimpangan di jalan dan berbagai tempat lainnya.Mayat-mayat itu lalu dibawa dan dihanyutkan ke kali yang ada di dekat peristiwa tragis tersebut.Darah yang bersimbah pada ribuan mayat itu meleleh dan melebur ke air kali,sehingga warnanya menjadi merah darah.Semenjak itulah penduduksetempat,terutama orang-orang Cina menyebut kali itu Angke.Bahkan kemudian menjadi nama bagi kawasan terebut.
  Sebelum terjadi tragedi berdarah itu,kampung tersebut bernama kampung Bebek.Tentu karena orang-orang Cina yang tinggal di daerah itu kebanyakan memelihara atau beternak bebek.tempatnya memang cocok lantaran di dekat sungai.Tapi,sejak meletus kerusuhan berdarah dan memakan ribuan korban,tempat tersebut langsung berganti nama jadi kampung Angke dan populer hingga sekarang.




Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe


















 

Asal-Usul Sunter

Sunter

  Sunter adalah sebuah kawasan strategis dan cukup elit di Kecamatan Tanjung Priok,Jakarta Utara.Lokasi daerah ini tidak jauh dari jalan bay pass JL.Suprapto.Nama Sunter terkenal tentu karena sekarang banyak kompleks perumahan mewah serta kantor-kantor yang kebanyakan menjadi showroom mobil.
  Daerah Sunter merupakan salah satu kawasan yang dikembangkan dengan sistem otorita.Daerah ini ditetapkan sebagai pusat pergudangan kota Jakarta karena letaknya dekat dengan pelabuhan samudra Tanjung Priok.Juga tidak terlalu jauh dengan kawasan industri Pulo Gadung dengan akses menuju propinsi-propinsi di Jawa lainnya.Gudang-gudang di Sunter penuh dengan petikemas.
  Nama Sunter diyakini berasal dari nama sungai Sunter yang melewati wilayah tersebut.Kemungkinan pula diambil dari kondisi sungai itu yang pada masa lalu airnya mengalir dengan sangat deras,yang berasal dari kata santer atau banter yang berarti cepat.Karena kawasan ini cukup rendah dan ada kali Sunter,tidak heran kalau musim hujan sering kebanjiran.










Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Asal-Usul Penjaringan

Penjaringan

  Penjaringan adalah nama tempat yang merupakan suatu kelurahan dan kecamatan yang terletak di sebelah utara Pelabuhan Sunda Kelapa,Jakarta Utara.Mendengar kata "penjaringan" orang mungkin sudah terbayang tentang aksi menjaring ikan di pantai atau lautan.Jangan-jangan itulah asal-muasal nama tempat tersebut?
  Benar.Di teluk Jakarta,sejak zaman penjajahan Belanda,para nelayan pribumi memang terbiasa mencari ikan sebagai sumber nafkah dan kehidupannya.Untuk itu mereka menggunakan jaring,dan di daerah itu pula diproduksi alat penangkap ikan paling sederhana ini.Nah,dari kenyataan itulah daerah tersebut kemudian diberi nama Penjaringan.
  Cerita lain juga menyebutkan bahwa nama Penjaringan berasal dari sebuah tempat yang terdapat jaring-jaring yang dijemur dan sedang diperbaiki di tepi pantai.Jaring-jaring tersebut ada yang terbuat dari benang nilon dan ada pula dari belahan bambu berukuran kecil-kecil.Semua jaring itu tak lain adalah milik para nelayan."Ayo kita ke penjaringan mencari ikan,"kata nelayan pada masa itu.Akhirnya,warga sekitar pun menyebut nama tempat itu Penjaringan.







Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Asal-Usul Marunda

MARUNDA

  Marunda kini menjadi sebuah kelurahan (kelurahan Marunda),Kecamatan Cilincing,Jakarta Utara.Kawasan ini menyimpan banyak cerita misteri di masa lampau,bahkan keberadaannya konon lebih tua dari kota Jakarta.Kenapa tempat ini diberi nama Marunda?Ternyata ada beberapa versi.
  Menurut keterangan sesepuh atau tokoh masyarakat setempat,kata Marunda berasal dari kata merendah.Maksudnya,penduduk atau warga di situ dari dulu hingga kini punya sifat rendah hati.Mereka menjauhi sikap sombong,apalagi takabur yang dilarang ajaran agama.Terutama ajaran islam dipegang teguh dan menjadi way of life sehari-hari.Karena sifat kerendahhatian inilah lama-lama tempat ini mendapat julukan Merendah,dan akhirnya menjadi sebutan yang populer hingga sekarang Marunda.
  Ada juga yang mengatakan karena secara topografi struktur tanah di daerah itu berundak-undak alias tinggi dan rendah,sehingga oleh warga setempat sering disebut "merundak" atau "merendah" hingga akhirnya terbiasa disebut "marunda".Memang,kawasan ini terletak di tepi pantai,dan dalam sejarahnya pernah dipakai sebagai markas balatentara islam,baik dari Jayakarta,Banten maupun Mataram (Jawa Tengah).







Sumber:212  Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Asal-Usul Sunda Kelapa

SUNDA KELAPA

  Sunda Kelapa adalah nama sebuah pelabuhan dan tempat sekitarnya,tempatnya terletak di Kelurahan Penjaringan,Kecamatan Penjaringan,Jakarta Utara.Tempat ini sangat penting karena merupakan cikal-bakal lahirnya kota Jakarta,22 Juni 1527.Semula bernama Kalapa,yang merupakan pelabuhan kerajaan Pajajaran yang beribukota di Pakuan (kini Bogor) yang direbut pasukan Demak dan Cirebon.
  Pelabuhan Kalapa telah dikenal semenjak abad ke-12 dan kala itu merupakan pelabuhan terpenting Pajajaran.Kemudian pada masa masuknya islam dan para penjajah Eropa,Kalapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa.Akhirnya Belanda berhasil menguasai cukup lama sampai lebih dari 300 tahun.Para penakluk ini mengganti nama pelabuhan Kalapa dan sekitarnya.Namun pada awal tahun 1970-an,nama kuno Kalapa kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini dalam bentuk Sunda Kelapa.
  Menurut penulis Portugis,Tome Pires,Kalapa adalah pelabuhan terbesar di Jawa Barat,selain Sunda (Banten),Pontang,Cigede,Tamgara,dan Cimanuk yang juga dimiliki Pajajaran.Sunda Kelapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaanyang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern:dayeuh yang berarti kota) dalam tempo dua hari.Jadi,Sunda Kelapa berasal dari gabungan kata Sunda dan Kelapa.Sunda Kelapa berarti pelabuhan Kelapa yang dimiliki Sunda.
  Pelabuhan ini telah dipakai sejak zaman Tarumanegara dan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5 dan saat itu disebut Sundapura.Pada abad ke-12,pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk milik kerajaan Sunda,yang memiliki ibukota di Pakuan Pajajaran atau Pajajaran yang saat ini menjadi Kota Bogor.Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok,Jepang,India Selatan,dan Timur Tengah sudah berlabu di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselin,kopi,sutra,kain,wangi-wangian,kuda,anggur,dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.







Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Asal-Usul Semper

SEMPER

  Semper adalah sebuah kawasan atau perkampungan yang merupakan kelurahan di kecamatan Cilincing,Jakarta Utara.Kawasan ini terbagi dua:Semper Timur dan Semper Barat.Penduduk di daerah ini mayoritas etnis Betawi,kemudian Jawa,Madura,Timor.
  Nama Semper konon berasal dari keadaan tempat tersebut.Dulu di daerah ini terdapat emperan yang banyak es yang biasa digunakan para nelayan untuk mengawetkan ikan adar tetap segar dan tidak busuk.Para nelayan sehari-hari mencari ikan di laut dekat Pelabuhan Tanjung Priok.Hasil tangkapannya untuk dimakan atau dijual.Namun,ada juga yang menduga kata Semper berasal dari kata Sampur,nama tempat lain di Jakarta Utara yang tak jauh dari kawasan itu.Mungkin kata Sampur diplesetkan jadi Semper










Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Asal-Usul Kalibaru

KALIBARU

  Kalibaru adalah sebuah kawasan yang merupakan kelurahan di kecamatan Cilincing,Jakarta Utara.Daerah ini sangat penting karena punya koneksi dengan aktivitas para nelayan di pelabuhan Tanjung Priok.
  Dulunya,pada tahun 1960-an,daerah ini sebagai pelabuhan ikan yang merupakan pindahan pelabuhan ikan kali kresek lahoa yang ditutup pada 1967.Terdiri dari 2 tempat,yaitu Kalibaru Timur dan Kalibaru Barat.Di pelabuhan ini dilakukan pendaratan,pelelangan,bongkar muat ikan dan pemasaran ikan.Pada masa kejayaan puka harimau (trawl),pelabuhan ini tergolong ramai aktivitasnya,karenalokasinya berdekatan denganpelabuhan kayu,juga terkait proyek pengembangan pelabuhan tanjung priok.
  Berdasarkan SK Gubernur DKI No.268/1977 tanggal 8 Mei 1977 aktivitas pelabuhan ini bagi kapal ikan trawl ditutup.Sementara itu untuk jenis perahu nelayan secara bertahap seluruhnya dipindahkan ke Muara Angke.Aktivitas pelabuhan ikan kalibaru berakhir tahun 1988.perkembangan selanjutnya Kalibaru merupakan pelabuhan yang menyediakan prasarana khusus untuk bongkar muat kayu di Jakarta yang keberadaannya di bawah manajemen Ditjen Perhubungan Laut,Departemen Perhubungan RI.Jadi,nama Kalibaru berasal dari nama pelabuhan ikan tempo dulu.







Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe

Asal-Usul Cilincing

 CILINCING

 Cilincing adalah sebuah kecamatan yang cukup penting di wilayah jakarta utara.Daerahnya strategis,berada di sebelah timur pelabuhan Tanjung Priok.Karena itu daerah Cilincing dulu dan kini menjadi transit yang paling dekat bagi para awak kapal serta pekerta pelabuhan.Mengapa diberi nama demikian?
  Menurut kisahnya,Cilincing diambil dari nama anak sungai yang mengalir dari selatan ke utara (Ci adalah bahasa sunda yang artinya sungai).Nama Cilincing juga berasal dari nama jenis pohon yang tumbuh di daerah tersebut pada masa itu.kira-kira mirip dengan pohon belimbing wuluh.pohon buah itu banyak tumbuh di tepi dan sekitar sungai.jadi,nama Cilincing adalah kombinasi atau gabungan dari nama sungai dan pohon buah sejenis belimbing wuluh.
   Dalam sejarah kota Batavia,kawasan cilincing memegang peranan cukup penting.Di daerah ini pada 4 Agustus 1811 pasukan balatentara Inggris yang jumlahnya hampir 12.000 orang,mendarat tanpa perlawanan dari pihak Belanda,yang masa itu berada di bawah kekuasaan Prancis.







Sumber:212 Asal-Usul djakarta tempo doeloe

Monday, 9 February 2015

Lubang cacing

Dalam fisika dan fiksi, lubang cacing adalah jalan pintas melalui ruang dan waktu. Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu
Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald Wheeler tahun 1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann Weyl telah mengusulkan teori lubang cacing.

 Tahun 1998, Kip Thorne dan Mike Morris membuat sebuah makalah tentang lubang cacing.Perjalanan waktu dari lubang cacing. Teori dari Morris, Thorne dan Yursever menyebut lubang cacing dapat melakukan perjalanan waktu untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain di ruang angkasa. Tetapi lubang cacing tidak bisa membawa waktu kembali mundur.Lebih cepat dari cahaya. Lubang cacing memungkinkan perpindahan lebih cepat dari kecepatan cahaya. Karena lubang cacing dianggap perjalanan di alam semesta, dengan melipat dimensi dari 2 titik berbeda menjadi lebih dekat. Sehingga jarak perjalanan akan lebih pendek.Bagian paling menarik. Perjalanan di ruang waktu akan membawa manusia ke alam semesta berbeda dengan waktu sangat singkat. Tetapi lubang sebagai jembatan tersebut untuk berpindah dari alam semesta lain alam semesta paralel. Jadi bukan di dimensi yang sama, tapi dimensi berbeda alias alam semesta lain.Teori lubang cacing atau Wormhole masih sebatas teori.Bila muncul lubang cacing mungkin tidak stabil, diperlukan enegi yang sangat besar untuk mempertahankan lubang tersebut. Dengan energi negatif, lubang tersebut akan tetap stabil terbuka, memungkinkan manusia bisa pindah lebih cepat pindah dari satu tempat ke tempat lain di alam semesta yang sama.

 

Tuesday, 3 February 2015

Pemberontakan Andi Azis di Makasar

Andi Azis lahir dari keluarga keturunan Bugis di Sulawesi Selatan. Pada awal tahun 1930-an Andi Azis kemudian dibawa seorang pensiunan Asisten Residen bangsa Belanda ke Belanda. Pada tahun 1935 ia memasuki Leger School dan tamat tahun 1938 lalu meneruskan ke Lyceum sampai tahun 1944. Sebenarnya Andi Azis sangat berhasrat untuk memasuki sekolah militer di negeri Belanda untuk menjadi seorang prajurit tetapi niat itu tidak terlaksana karena pecah Perang Dunia II. Kemudian Andi Azis memasuki Koninklijk Leger dan bertugas sebagai tim pertempuran bawah tanah melawan Tentara Pendudukan Jerman (Nazi). Dari pasukan bawah tanah kemudian Andi Azis dipindahkan kebelakang garis pertahanan Jerman, untuk melumpuhkan pertahanan Jerman dari dalam. Karena di Eropa kedudukan sekutu semakin terjepit, maka secara diam-diam Andi Azis dengan kelompoknya menyeberang ke Inggris, daerah paling aman dari Jerman walaupun sebelum 1944 sering mendapat kiriman bom Jerman dari udara.

Ini adalah foto Andi Azis:
 


Di Inggris, ia mengikuti latihan pasukan komando di sebuah Kamp sekitar 70 kilometer di luar London. Andi Azis lulus dengan pujian sebagai prajurit komando. Selanjutnya pada tahun 1945 ia mengikuti pendidikan Sekolah calon Bintara di Inggris dan menjadi sersan kadet. Pada bulan Agustus 1945, karena SEAC sedang dalam usaha mengalahkan Jepang di front timur, mereka memerlukan anggota tentara yang dapat berbahasa Indonesia, maka Andi Abdul Azis kemudian ditempatkan di komando Perang Sekutu di India, berpindah-pindah ke Colombo dan akhirnya ke Calcutta dengan pangkat Sersan. Seperti Halim Perdana Kusuma, Andi Azis juga orang Indonesia yang ikut serta dalam perang Dunia II di front Barat Eropa.
Setelah Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu, Andi Azis diperbolehkan memilih tugas apakah yang akan diikutinya, apakah ikut satuan-satuan sekutu yang akan bertugas di Jepang atau yang akan bertugas di gugus selatan (Indonesia). Dengan pertimbangan bahwa telah 11 tahun tidak bertemu orang tuanya di Sulawesi Selatan, akhirnya ia memilih bertugas ke Indonesia, dengan harapan dapat kembali dengan orang tuanya di Makassar.


Pada tanggal 19 Januari 1946 satuannya mendarat di Jakarta, waktu itu ia menjabat komandan regu, kemudian bertugas di Cilinding. Pada tahun 1847 mendapat kesempatan cuti panjang ke Makassar dan mengakhiri dinas militer. Setelah itu ia kembali lagi ke Jakarta dan mengikuti pendidikan kepolisian di Menteng Pulo, pertengahan 1947 ia dipanggil lagi masuk KNIL dan diberi pangkat Letnan Dua.
Selanjutnya ia menjadi Ajudan Senior, Sukowati (Presiden NIT). Jabatan ini dijalaninya hampir satu setengah tahun, kemudian ia ditugaskan sebagai salah seorang instruktur di Bandung-Cimahi pada pasukan SSOP sekolah pasukan payung milik KNIL bernama School tot Opleiding voor Parachusten (Baret Merah KNIL) dalam tahun 1948. Pada tahun 1948 Andi Azis dikirim lagi ke Makasar dan diangkat sebagai Komandan kompi dengan pangkat Letnan Satu dengan 125 orang anak buahnya (KNIL) yang berpengalaman dan kemudian masuk TNI. Dalam susunan TNI (APRIS) kemudian ia dinaikan pangkatnya menjadi kapten dan tetap memegang kompinya tanpa banyak mengalami perubahan anggotanya.
Pasukan dari kompi yang dipimpinnya itu bukan pasukan sembarangan karena Kemampuan tempur pasukan itu diatas standar pasukan reguler Belanda dan juga TNI. Pada saat itu daerah Cimahi adalah daerah dimana banyak prajurit Belanda dilatih untuk persiapan agresi militer Belanda II. Ditempat ini setidaknya ada dua macam pasukan khusus Belanda dilatih: pasukan Komando (baret hijau); pasukan penerjun (baret merah). Andi Azis kemungkinan melatih pasukan komando sesuai pengalamannnya di front Eropa.

Latar Terjadinya pemberontakan Andi Aziz

1.      Timbulnya pertentangan pendapat mengenai peleburan Negara bagian Indonesia Timur (NIT) ke dalam negara RI. Ada pihak yang tetap menginginkan NIT tetap dipertahankan dan tetap merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS), sedangkan di satu pihak lagi menginginkan NIT melebur ke negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta. 
2.      Ada perasaan curiga di kalangan bekas anggota – anggota KNIL yang disalurkan ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Anggota – anggota KNIL beranggapan bahwa pemerintah akan menganaktirikannya, sedangkan pada pihak TNI sendiri ada semacam kecanggungan untuk bekerja sama dengan bekas lawan mereka selama perang kemerdekaan.

Faktor yang menyebabkan pemberontakan Andi Aziz 
  1. Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di Negara Indonesia Timur.
  2. Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI
  3. Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT).

Pada tanggal 5 April 1950 Letnan kolonel Mokoginta tertangkap,Letnal kolonel Mokoginta adalah Panglima Territorium Sulawesi. Andi Azis mengeluarkan pernyataan yang ditujukan kepada pemerintah pusat di Jakarta. Isi pernyataan itu adalah sebagai berikut:


1.      Negara Indonesia Timur harus tetap dipertahankan agar tetap berdiri menjadi bagian dari RIS

2.      Tanggung jawab keselamatan daerah NIT agar diserahkan kepada pasukan KNIL yang telah masuk      menjadi anggota APRIS. TNI yang bukan berasal dari KNIL tidak perlu turut campur.

3.      Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Hatta supaya tidak mengizinkan NIT dibubarkan dan bersatu dengan Republik Indonesia.


    Karena tindakan Andi Azis tersebut maka pemerintah pusat bertindak tegas. Pada tanggal 8 April 1950 dikeluarkan ultimatum bahwa dalam waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pasukannya harus dikonsinyasi, senjata-senjata dikembalikan, dan semua tawanan harus dilepaskan. Kedatangan pasukan pimpinan Worang kemudian disusul oleh pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel A.E Kawilarang pada tanggal 26 April 1950 dengan kekuatan dua brigade dan satu batalion di antaranya adalah Brigade Mataram yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Suharto. Kapten Andi Azis dihadapkan ke Pengadilan Militer di Yogyakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.


 

Friday, 30 January 2015

Visi dan Misi rumah singgah



VISI:
Menyadarkan anak jalanan bahwa mereka sebagai manusia ciptaan Allah, yang berharga dan mulia.

MISI:
Melibatkan sebanyak mungkin pribadi/pihak untuk peduli kepada anak jalanan dengan menjadi seorang sahabat yang menaruh kasih setiap waktu.


Bermodalkan Komitmen Purba.........
Berawal dari Jambore Anak Jalanan (JAJ) yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1997, sejumlah voluntir yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan profesional – yang tergabung dalam kepanitiaan - melihat adanya satu kebutuhan esensial pada generasi anak kaum urban, khususnya anak-anak jalanan di Jakarta - yakni pendidikan sebagai pendongkrak status, ekonomi, dan karakter menuju fase yang lebih baik.
Bermodalkan komitmen purba (tanpa dukungan finansial, legalitas, dan fasilitas mapan lainnya; namun murni semangat idealisme) Sahabat Anak ini lahir setelah melalui periode panjang dengan pembelajaran istimewa akan kerjasama, dinamika filantropi, tantangan realita jalanan, pemahaman karakter anak jalanan yang unik, pengumpulan dana plus pertanggungjawabannya, serta pencarian program kurikulum informal terbaik sesuai kebutuhan anak marginal tersebut.
Hingga saat ini, Sahabat Anak membidani kegiatan rutin Bimbingan Belajar (Bimbel) bagi anak-anak jalanan di seven area di Jakarta, yakni: Prumpung, Grogol, Cijantung, Gambir, Manggarai, Tanah Abang, dan Kota Tua.
Satu sekolah nonformal bagi remaja jalanan putus sekolah PKA (Pusat Kegiatan Anak) di belakang kantor Sekretariat, satu TK/PAUD di area Grogol (Jakarta Barat), serta satu rumah singgah bagi anak jalanan di Cijantung (Jakarta Timur).

Prinsip & Spiritual Pelayanan Sahabat Anak


Prinsip Pelayanan Sahabat Anak

Pelayanan Sahabat Anak mengakui bahwa setiap manusia adalah makhluk mulia dan paling berharga yang diciptakan oleh Allah, serta memiliki posisi yang sama di hadapan Allah.
  1. Pelayanan Sahabat Anak terbuka untuk siapa saja yang mengakui prinsip tersebut di atas.
  2. Pelayanan Sahabat Anak adalah pelayanan sosial.
Spiritualitas Pelayanan Sahabat Anak
Pelayanan yang memiliki sikap rendah hati, komitmen tinggi,konsisten dan setia mengangkat harkat (harga diri dan bakat) kaum marginal, khususnya anak jalanan, dan mengakui bahwa manusia adalah satu-satunya ciptaan Allah yang paling berharga dan mulia.