Angke adalah sebuah kawasan perkampungan tertua dan bersejarah di Jakarta Barat.Tempat ini terkenal karena ada masjid Al-anwar alias masjid Angke yang dibangun sekitar tahun 1714,Sekarang lebih dikenal sebagai kampung Angke,Kecamatan Tambora,Kotamadya Jakarta Barat.
Nama Angke berasal dari bahasa Cina yang merupakan gabungan dua suku kata yakni: ang yang artinya darah dan ke yang artinya bangkai.Menurut sejarang kota Batavia,pada tahun 1740 di kawasan ini meletus kerusuhan besar dan berdarah.Terjadi pemberontakan orang-orang Cina; rumah-rumah penduduk dibakar dan ribuan orang Cina dibantai oleh tentara Belanda.
Mayat orang-orang Cina bergelimpangan di jalan dan berbagai tempat lainnya.Mayat-mayat itu lalu dibawa dan dihanyutkan ke kali yang ada di dekat peristiwa tragis tersebut.Darah yang bersimbah pada ribuan mayat itu meleleh dan melebur ke air kali,sehingga warnanya menjadi merah darah.Semenjak itulah penduduksetempat,terutama orang-orang Cina menyebut kali itu Angke.Bahkan kemudian menjadi nama bagi kawasan terebut.
Sebelum terjadi tragedi berdarah itu,kampung tersebut bernama kampung Bebek.Tentu karena orang-orang Cina yang tinggal di daerah itu kebanyakan memelihara atau beternak bebek.tempatnya memang cocok lantaran di dekat sungai.Tapi,sejak meletus kerusuhan berdarah dan memakan ribuan korban,tempat tersebut langsung berganti nama jadi kampung Angke dan populer hingga sekarang.
Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe
Nama Angke berasal dari bahasa Cina yang merupakan gabungan dua suku kata yakni: ang yang artinya darah dan ke yang artinya bangkai.Menurut sejarang kota Batavia,pada tahun 1740 di kawasan ini meletus kerusuhan besar dan berdarah.Terjadi pemberontakan orang-orang Cina; rumah-rumah penduduk dibakar dan ribuan orang Cina dibantai oleh tentara Belanda.
Mayat orang-orang Cina bergelimpangan di jalan dan berbagai tempat lainnya.Mayat-mayat itu lalu dibawa dan dihanyutkan ke kali yang ada di dekat peristiwa tragis tersebut.Darah yang bersimbah pada ribuan mayat itu meleleh dan melebur ke air kali,sehingga warnanya menjadi merah darah.Semenjak itulah penduduksetempat,terutama orang-orang Cina menyebut kali itu Angke.Bahkan kemudian menjadi nama bagi kawasan terebut.
Sebelum terjadi tragedi berdarah itu,kampung tersebut bernama kampung Bebek.Tentu karena orang-orang Cina yang tinggal di daerah itu kebanyakan memelihara atau beternak bebek.tempatnya memang cocok lantaran di dekat sungai.Tapi,sejak meletus kerusuhan berdarah dan memakan ribuan korban,tempat tersebut langsung berganti nama jadi kampung Angke dan populer hingga sekarang.
Sumber:212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe
No comments:
Post a Comment